Mohd. Hadidi ( Kabid. Organisasi Ippelmas Malang) |
Beberapa dekade yang lalu,
di University of Nebraska dilakukan penelitian atas 1000 mahasiswa di dalam hal
kecepatan membaca baik sebelum ikut pelajaran "speed learning" maupun setelah
mendapatkan pelatihan tersebut.
Dari seribu peserta itu, yang paling lambat 90
kata per menit sedangkan yang paling cepat 350 kata per menit. Setelah
mendapatkan pelajaran "speed learning", menurut anda siapa di antara keduanya
yang mendapatkan prosentasi kenaikkan kecepatan membaca?
Semua orang
bahkan para periset hebat pun akan mengatakan bahwa yang paling tinggi kenaikkan
prosentase dalam hal membaca cepat adalah yang paling lemah (90 kata per menit),
kenyataannya.........Yang awalnya membaca 90 kata per menit naik menjadi
150 kata per menit yang awalnya mampu membaca 350 kata per menit menjadi 2900
kata permenit!
Apa makna dari hasil penelitian ini? Paradigma yang
mengatakan bahwa memperbaiki kelemahan akan membuat seseorang menjadi kuat,
perlu dipertimbangkan lagi, karena penelitian diatas membuktikan bahwa usaha
memperbaiki kelemahan hanya akan membuat seseorang menjadi "rata-rata"
(mediocre) sedangkan usaha yang berfokus melatih "kekuatan" akan menjadikan
seseorang berkinerja istimewa (excellence).
Dalam kehidupan kita sehari
hari selama ini, baik di rumah, di kantor , di mana saja di dunia ini, kita
kuatir akan "kelemahan" kita, kita selalu berpikir bahwa apabila kita memiliki
sesuatu berarti "kekuatan" dan kalau tidak memiliki sesuatu berarti "kelemahan"
padahal belum tentu demikian, coba saja perhatikan hal berikut :
-
Kalau kita tidak bisa menyanyi, apakah itu kelemahan kita? bukan, kalau kita tidak menjadi penyanyi.
-
Kalau kita tidak bisa melukis, apakah itu kelemahan kita? bukan,kalau kita tidak menjadi pelukis.
-
Kalau kita tidak bisa menghadapi orang face to face apakah itu kelemahan kita? bukan, kalau peran kita bukan untuk menghadapi orang face to face.
-
Kalau kita tidak bisa mengemudikan pesawat terbang, apakah itu kelemahan kita? bukan, kalau kita tidak menjadi pilot.
-
Kalau kita tidak teliti apakah itu kelemahan kita? bukan, kalau peran kita tidak membutuhkan ketelitian seperti safety, finance dlsb.
-
Kalau kita keras kepala, apakah itu kelemahan kita? bukan, kalau peran kita sebagai pengacara atau apa saja yang membutuhkan kekeraskepalaan kita.
Contoh di atas jelas bahwa "setiap mahkluk di bumi tanpa
kecuali , diberikan kelebihan maupun kekurangan". Kalau saja kita dapat
mengembangkan kelebihan kita menjadi kekuatan dan memilih peran yang sesuai
dengan kekuatan kita, maka kinerja masing masing orang akan menjadi optimum.
Akan tetapi sebaliknya, apabila kita memilih peran yang salah maka kekurangan
kita akan menjadi kelemahan yang berakibat pada kinerja yang buruk. Ayo, gali,
temukan dan kembangkan kelebihan kita masing masing agar menjadi kekuatan dan
carilah peran yang sesuai dengan kekuatan tersebut.
FOKUS PADA KEKUATAN DAN SIASATI KELEMAHAN.
FOKUS PADA KEKUATAN DAN SIASATI KELEMAHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar